Tuesday, 25 November 2014

PENERAPAN KONSEP TABEL DAN TEKNIK SWITCHING PADA ALGORITMA PEMROGRAMAN



Nama               : Khadijah Qurota’ Ain
Kelas               : 1IA17
NPM                : 5D414326
Mata Kuliah     : Algoritma dan Pemrograman 1A
Dosen              : Kunto Bayu A,ST

Penerapan Konsep Tabel

1. Argumen dan Fungsi

Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahandata. Misal dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sbb :

Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap pegawai. Untuk itu dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama pagawai seperti dibawah ini :

Item NIP merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari data nama pegawai di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari tabel tersebut.

2. Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel
·         Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai tabel disebut External Tabel.
·         Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat.
·         Di dalam memori external tabelmenempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel.
Flowchart proses pembentukan internal tabel.

·         Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NIPTAB(I) dan NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array.
·         Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan.
·         Gambar dibawah memperlihatkan ilustrasi variabel array NIPTAB.
Penyimpanan ke dalam variabel array NIPTAB dilakukan berdasarkan nilai indeksnya. Pada flowchart di atas nilai indeks ditentukan melalui variabel I. 

3. Proses Pencarian (Searching)
·         Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya.
·         Misal untuk mencari nama pegawai dengan NIP = 10203 dapat digambarkan melalui flowchart berikut :




5. Pengurutan dengan Eksternal Tabel
1.     Pembentukan File Indeks
·         Proses pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel array.
·         Di memori, proses pengurutan dapatdilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. Untuk menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.
·         Eksternal tabel dibentukdengan cara membuat file baru. File ini disebut sebagai File Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key field) dari record data yang akan diurutkan. KeyField merupakan field yang dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan NIP, maka field kuncinya adalah field yang berisi NIP.
Secara garis besar, proses pengurutan dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-langkah
v  Bentuk file indeks yang hanya berisi field kunci.
v  Lakukan pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble sort ataustraight selection.
v  Pindahkan record dari file lama kefile baru dengan posisi record sesuai pada file indeks.

2.     Proses Pembentukan File Indeks

Jika data di file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NIP, maka harus dibentuk file indeks yang hanya berisi field NIP. Proses pembentukan file indeks ini dapat digambarkan melalui flowchart :
Berdasarkan flowchart diatas, terbentuk file indeks yaitu INDEKS.DTA.




Switching adalah melakukan pergantian arah dengan menutup posisi kita (cut loss) yang sedang merugi karena harga bergerak berlawanan dengan prediksi kita kemudian membuka posisi baru mengikuti harga yang bergerak berlawanan tersebut dengan harapan, keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang sudah Cut Loss.

CONTOH KASUS
Mr. X memperkirakan harga akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000
Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi / mahal dan mendapat selisih Keuntungan.
Tapi ternyata bukannya naik harganya, malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!
Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH, harga menurut Mr. X bukannya akan naik ke 1.3000 tapi akan turun ke 1.1000.
Jadi apa yang harus dia lakukan ?
Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian dan lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang, Dia memutuskan ........
Menutup posisi Buy nya yang sekarang merugi (Buy 1.2000, close di 1.1700) dan kemudian membuka posisi baru Sell di 1.1700 (dengan harapan harga akan turun ke 1.1000).
Dan ternyata harga terus turun ke 1.1000 sehingga dia mengalami keuntungan 700 point (1.1700 - 1.1000) yang lebih besar dari kerugian yang pada posisi pertama yang ditutup sebelumnya sebesar -300 point (1.1700 - 1.2000).
Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan sebesar 700 - 300 = 400 point.
Bila anda akan melakukan Switching ada baiknya anda mempertimbangkannya terlebih dahulu, untuk itu kami mempunyai beberapa saran yang mungkin berguna bagi anda bila hendak atau sebelum melakukan Switching.
  • Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
  • Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga
Sumber :



No comments:

Post a Comment